Apakah Waktu Itu Mengalir atau Hanya Ilusi?
Setiap hari, kita hidup dalam kerangka waktu: pagi, siang, malam. Kita merasa waktu mengalir dari masa lalu ke masa kini dan menuju masa depan. Namun, para fisikawan dan filsuf modern mempertanyakan: apakah waktu benar-benar mengalir? Atau itu hanya ilusi kesadaran manusia?
Pandangan Konvensional: Waktu yang Mengalir
Dalam kehidupan sehari-hari, waktu dipahami sebagai sesuatu yang bergerak maju secara linear. Kita tidak bisa kembali ke masa lalu, dan masa depan belum terjadi. Pandangan ini disebut presentisme, yaitu keyakinan bahwa hanya "saat ini" yang nyata.
Namun, pendekatan ini mulai dipertanyakan sejak munculnya teori fisika modern.
Teori Relativitas dan Konsep Block Universe
Menurut Teori Relativitas Khusus dari Albert Einstein (1905), tidak ada satu "sekarang" yang universal. Waktu menjadi relatif, tergantung pada kecepatan dan posisi pengamat. Konsep ini melahirkan ide Block Universe atau “semesta blok”, di mana masa lalu, sekarang, dan masa depan semuanya eksis secara bersamaan dalam struktur ruang-waktu empat dimensi.
Dalam model ini, waktu tidak mengalir, tetapi seluruh peristiwa di alam semesta sudah "terpahat" dalam blok ruang-waktu, dan kita hanya mengalami satu irisan pada satu waktu tertentu.
Ilusi Waktu: Apa Kata Filsafat dan Neurosains?
Beberapa ilmuwan dan filsuf, seperti Julian Barbour dan Carlo Rovelli, berargumen bahwa aliran waktu adalah ilusi psikologis yang diciptakan oleh otak manusia untuk memahami perubahan. Otak menggabungkan ingatan dan persepsi menjadi pengalaman linear, padahal secara fisika, perubahan hanyalah hubungan antara keadaan-keadaan dalam ruang-waktu.
Kesimpulan
Secara ilmiah, tidak ada konsensus bahwa waktu benar-benar "mengalir". Dalam banyak model fisika, waktu adalah bagian dari struktur yang tetap. Apa yang kita sebut “aliran waktu” mungkin hanya cara otak kita menyusun realitas agar dapat dipahami dan dinavigasi.